NASA Temukan Molekul Buatan Dunia Lain, Bukti Adanya Alien?
Jakarta Semesta yang luas dan misteri selalu menarik manusia, menggerakkan kita untuk menelusuri planet dan bintang di luar tata surya kita. Salah satunya alat paling hebat yang dipakai dalam penelusuran ini ialah Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang bekerjasama di antara NASA, tubuh antariksa Eropa, dan Kanada. king88bet Login Alternatif
Teleskop ini belakangan ini membuat penemuan yang bagus sekali waktu memperhatikannya atmosfer planet ekstrasurya yang memiliki jarak beberapa ratus tahun sinar dari Bumi. Planet ini, dikenali sebagai K2-18 b, berada di bentuk Leo dan berada dalam apa yang disebutkan "zone layak tinggal." Tetapi, apa yang membuat penemuan ini demikian menarik ialah kehadiran molekul yang unik yang dikenali sebagai dimetil sulfida (DMS). king88bet Login
Untuk info selengkapnya, berikut sudah Liputan6.com kumpulkan dari beragam sumber, detil penemuan NASA ini
Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang dioperasionalkan oleh NASA bersama dengan tubuh antariksa Eropa dan Kanada, sudah membuat penemuan menarik waktu memperhatikan atmosfer planet ekstrasurya yang memiliki jarak 120 tahun sinar dari Bumi. Planet ini dikenali sebagai K2-18 b dan berada di bentuk Leo.
Riset ini sudah mengutarakan kehadiran molekul yang unik yang dikenali sebagai dimetil sulfida (DMS). Molekul ini umumnya dibuat oleh fitoplankton, organisme mikroskopis yang serupa dengan tumbuhan yang hidup di laut asin dan air tawar.
DMS ialah molekul yang cuma diketemukan di Bumi sebagai produk kehidupan. Penemuan ini bagus sekali karena memperlihatkan panduan mengenai kemungkinan ada kehidupan di planet ekstrasurya, yang dikenali sebagai planet Hycean. Nama "Hycean" menyatukan kata "hidrogen" dan "lautan," merujuk pada atmosfer yang kaya hidrogen yang menggantung di atas lautan.
Tetapi, penting untuk dikenang jika bukti yang memberikan dukungan kehadiran DMS di atmosfer K2-18 b masih kurang kuat dan membutuhkan validasi selanjutnya. Riset ini masih juga dalam tahapan awalnya, dan penilaian kelanjutan dengan Teleskop James Webb diharap bisa menentukannya.
Beberapa periset memakai sistem spektroskopi transmisi untuk lakukan study atmosfer pada K2-18 b. Sistem ini mengikutsertakan penilaian saat planet itu lewat di muka bintang induknya. Sinar bintang itu selanjutnya disaring lewat atmosfer planet, dan molekul di atmosfer menyerap panjang gelombang atau warna sinar tertentu.
Dengan mengecek beberapa bagian sinar yang lenyap dari spektrum bintang, beberapa astronom bisa mengenali molekul-molekul yang ada pada atmosfer planet ini. Hasil riset ini ialah penemuan pertama kalinya metana dan hidrokarbon di atmosfer planet ekstrasurya.
Disamping itu, tidak ada molekul seperti amonia dan karbon monoksida jadikan kombinasi atmosfer planet ini bagus sekali. Ini ke arah pada pertaruhan jika kemungkinan ada lautan di permukaan planet sebagai sumber molekul-molekul ini.
Komentar
Posting Komentar